Graha Pena Lt.4- Jl. Park Way Batam Center

Category: Sosial

Masyarakat Hinterland Berhak Dapatkan Bantuan Pendidikan

IMG-20140127-00294

Herlini Amran dalam Temu Ramah Bersama Warga Pulau Buluh

Batam - Pendidikan harus dapat di nikmati oleh seluruh warga Negara Indonesia tidak terkecuali warga Negara Indonesia yang tinggal di wilayah hinterland. Hal itu disampaikan Anggota Komisi Pendidikan DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kepulauan Riau, Herlini Amran saat bertemu dengan warga pulau buluh, Batam.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berjanji akan terus berupaya memperjuangkan pendidikan di wilayah hinterland, salah satunya dengan mengadvokasi bantuan (beasiswa) pendidikan dari kementerian pendidikan kepada masyarakat di kecamatan Bulang.

“Kementrian pendidikan memiliki program bantuan siswa miskin (BSM) yang dapat diperoleh seluruh warga negara indonesia yang berhak menerimanya,” Ungkap Herlini.

Hingga kini Herlini telah mengadvokasi bantuan tersebut untuk 40.000 siswa di seluruh kepri mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat pada tahun 2013 lalu.

“Saya sangat senang bisa membantu masyarakat kepulauan ini. Karena amanah saya kebetulan di komisi pendidikan DPR, alhamdulillah punya kesempatan untuk mengadvokasi bantuan ini,” Ujarnya.

Salah satu warga pulau Buluh mengaku sangat bersyukur karena beberapa anaknya telah mendapatkan BSM. “Semoga semua politisi mau peduli terhadap penduduk pulau. kami berharap bantuan pendidikan ini bisa sampai anak-anak kami kuliah,”harapnya.

Herlini pun berkomitmen untuk terus memperjuangkan pendidikan masyarakat hinterland terutama masyarakat di daerah perbatasan ini.

“Pendidikan merupakan salah satu jalan memutus rantai kemiskinan, untuk itu bila masyarakat sudah berpendidikan tinggi maka akan makin banyak orang yang membangun bangsa ini menuju masyarakat yang lebih berdaulat dan bermartabat,” Tutup Herlini.(nm)

MUI sosialisasikan Kesesatan Syiah

bedah buku penyimpangan syiah

MUI Menggelar Sosialisasi Penyimpangan Syiah

Batam - Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang bekerjasama dengan DewanDakwah Islamiyah Indonesia (DDII) melakukan sosialisasi terkait fatwa penyimpangan Syi’ah di Indonesia. Kegiatan ini digelar di Aula utama Pusat Informasi Haji (PIH) pada hari minggu (02/02/14).

Acara ini menghadirkan pembicara dari MUI pusat, yaitu Prof.Dr. Muhammad Baharun, selaku ketua komisi hukum dan perundang-undangan MUI Pusat dan Fahmi Salim, selaku anggota komisi pengkajian dan penelitian MUI Pusat.

Pada sosialisasi ini disampaikan mengenai ancaman yang akan ditimbulkan oleh kaum syi’ah, diantaranya ancaman aqidah.  “Syi’ah menganggap bahwa para Imam mereka lebih tinggi derajatnya dari pada para Nabi dan Malaikat,” Ungkap Fahmi Salim.

Selain itu Syiah juga dinilai dapat menjadi ancaman ideologi, yaitu ancaman tehadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Munculnya syi’ah dapat merusak persatuan negara dan menjadikan perpecahan terhadap Islam,” Ujar Prof.Dr. Muhammad Baharun.

Terkait hal ini, MUI Pusat juga telah menerbitkan buku panduan mengenai aliran dan paham syi’ah pada September 2013 lalu, dengan judul buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia.”

Sementara itu Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Batam, Ade Winata menyatakan dukungannya terhadap kegiatan sosialisasi ini. “Kami mendukung kegiatan yang membuktikan bahwa Kita serius dalam melawan syiah, karena mereka pun serius menghancurkan islam,” Tegas Ade kepada RRI Batam.(NM)