Batam - Dalam rangka meningkatkan jaminan keamanan investasi di Batam, Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerjasama dengan Mabes Polri dan Polda Kepri mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Manajemen Pengamanan Obyek Vital, Rabu (21/5), di lantai 4 Gedung IT Centre BP Batam.
“Kegiatan pelatihan ini sangat penting, mengingat posisi Batam merupakan daerah perbatasan dengan negara-negara lain, seperti Singapura dan Malaysia memerlukan sistem pengamanan yang baik,” Ujar Pelaksana harian (Plh) Anggota 3/Deputi Bidang Pelayanan Umum, Ir. Tato Wahyu, saat membuka bimbingan ini.
Menurut Tato Wahyu, para investor asing yang akan berinvestasi di Batam kerapkali menanyakan bagaimana kondisi keamanan di Batam. Peristiwa sekecil apa pun yang berkaitan dengan keamanan di Batam akan berakibat meluas jika dalam penanganannya tidak kurang tepat dan akan menjadi perhatian nasional bahkan internasional.
Pelatihan ini diikuti sebanyak 40 peserta dari Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam sebagai unit kerja yang memiliki tanggung jawab dalam pengamanan asset dan lingkungan kerja Badan Pengusahaan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
Sedangkan para narasumbernya antara lain Anjak Madya Dit Pamobvit Baharkam Polri Kombes Pol. Drs. Iswyto Agoeng Lesmana Doeta, MSI., yang memaparkan materi Sistem Pengamanan Obyek Vital, Kasubdit Pamwaster Dit Pamobvit Baharkam Polri Kombes Pol. Drs. Mochamad Seno Putro, dengan materi Konsep Dasar Pengamanan, dan Direktur Pengamanan Obyek Vital (Pam Obvit) Polda Kepri Kombes Pol. Drs. Yusri Yunus yang memaparkan Penerapan Sistem Manajemen Pengamanan.
Menurut Kombes Pol Drs. Mochamad Seno Putro, saat ini ancaman dan gangguan keamanan dari waktu ke waktu kian berkembang dengan beragam risiko dan dampaknya. “Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan beragam bentuk ancaman dan gangguan keamanan terhadap berbagai obyek vital nasional (obvitnas), seperti bandara, pelabuhan, tempat pengolahan, penyimpanan, sistem suplai air, dan lainnya,” Terangnya
Oleh karena itu, menurut Mochamad Seno Putro, peningkatan keterampilan serta pengetahuan dalam hal pelaksanaan pengamanan obyek vital dan sistem manajemen pengamanan yang dibutuhkan juga harus ditingkatkan dan disempurnakan.(NM)